Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

EkBis    
 
Kementerian Pertanian
Mentan Sambut KM Camara Nusantara I Angkut 500 Sapi Milik 8 Pelaku Usaha
2016-02-22 10:29:02

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ditemani Vini Murfiani, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementan, saat inspeksi kedatangan Kapal khusus ternak, di Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/2).(Foto: BH/rar)
JAKARTA, Berita HUKUM - Kapal Motor (KM) Camara Nusantara I kembali berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada, Senin (22/2) pagi. Kapal yang di khususkan untuk mengangkut ternak tersebut, membawa muatan 400 ekor Sapi yang akan dijual disejumlah wilayah Jabodetabek. Sebelumnya KM Camara Nusantara 1 berlabuh di pelabuhan Jati, Cirebon, Minggu (21/2) pagi lalu untuk menurunkan 100 sapi yang telah dipesan oleh sejumlah perusahaan.

Kedatangan Kapal khusus ternak yang keempat kalinya itu, disambut Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran ditemani Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian, Vini Murfiani.

"Pagi ini 400 sapi, kemarin di Cirebon 100 sapi. Total 500 ekor sapi yang diberangkatkan dari dua pelabuhan di Nusa Tenggara Timur sejak 16 Februari 2016," ujar Vini Murfiani, kepada awak media di dermaga Nusantara pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Senin (22/2).

Vini Murfiani menambahkan, selain 500 ekor Sapi telah dipesan oleh delapan pelaku usaha, ternak sapi potong tersebut rata-rata berbobot 275 Kg untuk jenis sapi Bali dan jenis sapi Ongole dengan bobot 325 Kg. Mengenai harga sapi, menurut Vini ditentukan berdasarkan Bisnis to Bisnis (B to B).

"Soal harga, kisaran harga sapi di pelabuhan bervariasi dan ditentukan berdasarkan B to B. Jadi saya tidak bisa menetapkan harga pastinya. Yang pasti, dengan adanya program ini, kita harapkan peternak dapat menerima harga jual yang lebih tinggi, karena sapi langsung dibeli oleh kelompok kelompok peternak dan dilain pihak untuk konsumen dapat menerima harga jual daging yang terjangkau," papar Vini Murfiani.

Akan 8 pelaku usaha yang telah memesan, Vini menyebutkan terdapat 7 pelaku usaha berbadan hukum CV dan satu perusahaan berbadan hukum PT, yaitu PT Berdikari (Persero).

"Untuk pengiriman kali ini, ada tujuh perusahaan berbadan CV yang telah memesan, yaitu CV Semata Wayang, UD Harapan Jaya, UD Praiwora Putra, CV Tiga Berlian, CV Bina Taruna, CV STMJ dan CV Generasi Baru. Hanya satu usaha berbadan hukum PT, yaitu PT Berdikari (Persero) perwakilan dari Kupang," jelas Vini Murfiani.

Hingga berita ini diturunkan, harga daging sapi disejumlah pasar induk dan pasar lokal relatif belum berubah dengan kisaran harga Rp.110.000 - Rp.120.000 per kilogram.

Adapun, pemerintah menargetkan harga daging sapi kembali dikisaran Rp.85.000 perkilogram. Pencapaian target, salah satunya melalui program Tol Laut, yaitu mempersingkat jalur distribusi melalui pengiriman sapi dari peternak ke pembeli dengan menggunakan kapal khusus ternak.

Sementara, kemarin Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bersama Staf Ahli Menteri bidang Investasi, hadir di hari bebas kendaraan (Car Free Day - CFD), untuk saksikan langsung penjualan daging sapi lokal murah dan melakukan senam pagi bersama masyarakat yang hadir di jalan Sunda, Thamrin, Jakarta, Minggu (21/2).

Harga daging di arena CFD ini dijual murah dengan harga Rp 85.000 per kg dengan total daging yang dikeluarkan sebanyak 4 ton.(bh/rar)


 
Berita Terkait Kementerian Pertanian
 
KPK Tetapkan Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan, Direktur Alat dan Mesin Pertanian sebagai Tersangka
 
Alasan Syahrul Yasin Limpo Pilih Mundur dari Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju
 
Sambangi Kantor Kementan, SYL Pamit ke Para Pegawai
 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Dikabarkan 'Hilang Kontak' Usai Kunker ke Eropa
 
Harga Cabai Melonjak, Johan Rosihan Desak Kementan Atasi Produksi dan Optimalkan Penanganan Pasca-Panen
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]